top of page

Sejarah Lab Bahasa: Evolusi Teknologi Pembelajaran Bahasa dari Manual ke Digital

  • Admin
  • Oct 31
  • 3 min read

Lab Bahasa Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Bandung berfungsi sebagai pusat pembelajaran interaktif yang memperkuat keterampilan berbahasa siswa melalui teknologi digital, pelatihan pelafalan, dan simulasi komunikasi nyata.

Laboratorium bahasa generasi pertama

Laboratorium Bahasa generasi pertama, yang juga dikenal sebagai lab Bahasa manual, dimulai pada tahun 80-an hingga 90-an, di mana perangkat lab Bahasa ini sepenuhnya menggunakan elektronik. Perangkat yang digunakan di sisi master adalah sebuah pengontrol yang terdiri dari saklar-saklar untuk menghubungkan audio antara pengajar dan siswa, yang pada saat itu hanya menggunakan modul amplifier yang kemudian berkembang dengan menggabungkan modul amplifier dan tape kaset. Pada saat itu, sumber audio yang digunakan adalah VCR dan Tape Deck, sedangkan pada tahun 90-an sudah mulai menggunakan VCD Player.


Generasi 2 Lab Bahasa

Lab Bahasa generasi ke-2, yang dikenal sebagai lab Bahasa digital, pada dasarnya masih menggunakan perangkat atau modul amplifier dan tape kaset. Dengan berkembangnya teknologi komputer pada tahun 90-an, produsen mulai meninggalkan perangkat saklar di master dan memindahkan semua tombol saklar tersebut ke dalam perangkat lunak di komputer. Pengajar kini cukup menggunakan komputer sebagai kontrol, sementara siswa menggunakan amplifier dan/atau tape kaset. Dari sisi siswa, terdapat peningkatan fungsi, karena dengan pengajar yang sudah menggunakan perangkat lunak komputer, perkembangan signifikan bagi siswa adalah adanya fungsi tes, di mana pengajar dapat melakukan ujian dan siswa menjawab dengan menekan tombol pilihan jawaban di amplifier dan/atau tape kaset, meskipun saat itu soal terbatas hanya untuk pilihan ganda. Dengan pengajar yang sudah menggunakan komputer, pembelajaran Bahasa mulai menggabungkan audio dan visual (tampilan komputer pengajar) yang diproyeksikan ke proyektor atau menggunakan video distributor ke monitor komputer di meja siswa. Sumber audio kini banyak ditangani oleh komputer, dan perangkat seperti VCD dan kaset mulai ditinggalkan meskipun masih banyak sumber pengajaran yang menggunakan kaset. Keterbatasan paling menonjol dari lab Bahasa digital ini adalah pembelajaran menulis siswa, karena mereka tidak memiliki komputer seperti guru.


Laboratorium Bahasa Generasi 3

Laboratorium Bahasa ini sering disebut sebagai lab Bahasa multimedia, dan era ini dimulai sekitar tahun 2000-an. Penulis pertama kali "mencoba" lab Bahasa ini sekitar tahun 2006. Pesatnya perkembangan dunia komputerisasi pada waktu itu membuat harganya semakin terjangkau bagi semua pihak, sehingga produsen mengembangkan software lab Bahasa yang tidak lagi memerlukan perangkat elektronik khusus untuk menjalankannya. Cukup dengan menginstal software ini di setiap komputer yang terhubung dengan jaringan LAN. Model lab Bahasa ini hingga kini masih sangat populer di kalangan pendidikan. Mengapa demikian? Karena lab Bahasa ini berbasis software, yang dapat diperbarui, sehingga seiring waktu, lab Bahasa ini akan mendapatkan fungsi tambahan tanpa perlu perangkat tambahan. Lab Bahasa generasi ke-3 ini masih bertahan hingga sekarang dan tetap menjadi pilihan utama bagi dunia pendidikan saat ini. Dengan model lab Bahasa ini, memungkinkan untuk belajar bahasa selain Bahasa Inggris. Banyak pelanggan kami menggunakan lab Bahasa generasi ke-3 ini untuk belajar Bahasa Korea, Mandarin, Rusia, Arab, dan lain-lain. Keuntungan lainnya adalah ketika mereka mengetik di keyboard, yang muncul adalah bahasa yang mereka pelajari, bukan lagi abjad ABCD. Pengajar dan siswa masing-masing sudah dilengkapi dengan komputer, sehingga pembelajaran menjadi menarik. Audio dan video sudah memainkan peran penting dalam lab Bahasa model ini. Fungsi tes juga tidak hanya pilihan ganda, tetapi sudah dilengkapi dengan benar/salah, esai, isian, maupun menggambar (misalnya, guru ingin siswa menjawab dengan menuliskan huruf kanji dalam pelajaran Bahasa Jepang).


Laboratorium Bahasa Generasi 4

Lab Bahasa generasi 4 pada dasarnya serupa dengan lab Bahasa generasi 3 karena masih mengandalkan software sebagai intinya. Perbedaan utamanya terletak pada perangkat yang digunakan oleh siswa, yaitu tablet, bukan komputer. Berdasarkan pengalaman penulis, fungsi lab Bahasa ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan lab Bahasa generasi 3. Mengapa demikian? Mengetik di tablet terasa lebih sulit dan kurang cepat dibandingkan dengan menggunakan keyboard komputer. Model lab Bahasa ini hanya mengandalkan sistem wireless untuk koneksinya, dan seperti yang kita ketahui, sistem wireless ini sering kurang stabil dibandingkan dengan jaringan kabel (LAN), meskipun lab Bahasa generasi 3 juga bisa beroperasi dengan sistem wireless. Penulis menilai lab Bahasa generasi 4 ini cocok digunakan di tingkat sekolah menengah ke bawah, di mana siswa sekolah dasar akan sangat senang belajar dengan tablet yang sederhana. Pengajar juga akan menikmati mengajar dengan mengirimkan gambar, video, atau mungkin tes ke tablet siswa sambil memberikan penjelasan atau mendapatkan jawaban cepat dari siswa. Namun, untuk pengajaran yang lebih kompleks, penulis merasa lab ini belum cocok untuk pendidikan menengah ke atas.


Jadi dari Sejarah Lab Bahasa: Evolusi Teknologi Pembelajaran Bahasa dari Manual ke Digital, lab Bahasa generasi mana yang tepat untuk sekolah atau instansi Anda? Jika ditanya mana yang paling sesuai untuk kondisi saat ini dan beberapa tahun mendatang, penulis dengan yakin akan menjawab "Lab Bahasa Generasi 3".



Comments


  • TikTok
  • Youtube
  • Facebook Social Icon
  • Instagram Social Icon

0817 0 007 007  |   0811 800 800 7

021 2955 7386 

Copyright © 2016 - 2025 PT. Vettra Solusi Indonesia. Produk Lab Bahasa VETTRA, termasuk software, dokumentasi, dan materi pelatihan, merupakan karya asli yang dilindungi oleh hukum hak cipta.

bottom of page